Minggu, 11 Mei 2014

Misteri Kayu Keramat Sebagai Akar Penopang Gunung Salak


Gunung Salak merupakan kompleks gunung berapi yang terletak di selatan Jakarta, di Pulau Jawa. Kawasan rangkaian gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Gunung Salak berusia relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak. Geoposisi puncak tertinggi gunung ini ialah 6°43' LS dan 106°44' BT dan dinamakan Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut (dpl.). Banyak yang mengira asal nama "Salak" adalah dari tanaman salak, akan tetapi sesungguhnya berasal dari kata bahasa Sanskerta, salaka yang berarti "perak".

Kawasan pegunungan ini termasuk kawasan yang harus dihindari oleh para penerbang. Cuaca (terutama turunnya kabut) yang sangat cepat berubah, sangat membahayakan penerbangan. Oleh kalangan penerbangan gunung ini tergolong "gunung maut" karena catatan kecelakaan penerbangan yang panjang. Kecelakaan terakhir dan terbesar adalah menabraknya pesawat penumpang sipil Sukhoi Superjet 100 pada tebing gunung di tahun 2012.

Makam Keramat di Puncak gunung Salak

Makam keramat sempat rusak saat evakuasi korban pesawat sukhoi jet 100 tahun 2012
Keangkeran gunung Salak makin kuat karena di puncak tertingginya terdapat sebuah makam. Menurut kabar yang beredar, makam tersebut adalah makamnya Mbah Gunung Salak. Nama tersebut barangkali perlu ditelusuri lagi kebenarannya. Di wilayah makam itu sendiri tidak ada tanda-tanda yang menyatakan bahwa dibawah makam tersebut bersemayam jasad Mbah Gunung Salak. Yang ada hanyalah sebuah peringatan yang ditulis dalam bahasa Jawa ngoko (kasar). Peringatan tersebut menyatakan supaya pengunjung (pendaki) berperilaku sopan dan yang perempuan dilarang mendekati makam.



Makam lain pendukung keangkeran gunung Salak adalah makam Pangeran Santri. Bila turun dari puncak menuju desa Girijaya atau mulai mendaki dari desa tersebut, kita akan melewati komplek makam Pangeran Santri. Lokasinya yang tinggi di lereng gunung dengan susunan pepohonan menjulang rapat semakin menjadikan tempat tersebut sunyi senyap. Tidak ada suara kehidupan manusia selain dua orang juru kunci dan binatang hutan yang ada disekitar makam tersebut.

Ada yang menyebutkan bahwa Gunung Salak merupakan lokasi tempat pernikahan antara manusia dan jin.Karena keramatnya lokasi tersebut, maka banyak warga yang meyakini bahwa tidak ada yang boleh melewati kawasan tersebut, terlebih dengan membawa rasa kesombongan atau keangkuhan.

Mitos Prabu Siliwangi di Gunung Salak

Gunung Salak ini oleh warga sekitar juga dianggap angker. Hal ini terkait dengan adanya mitos Prabu Siliwangi, raja Padjajaran yang sampai saat ini kuburannya pun belum diketahui letaknya. Konon, Prabu Siliwangi menghilang di Gunung Salak untuk menghindari kejaran Kian Santang. Prabu Siliwangi yang bersembunyi di belantara kemudian terkepung.

Tapi ajaibnya, sang Prabu bisa meloloskan diri dengan mengapung ke udara. Tempat menghilangnya Prabu Siliwangi tersebut kemudian dinamakan ‘pengapungan’ yang berlokasi tidak jauh dari Kawah Ratu.


Catatan Kecelakaan Pesawat di Gunung Salak

Pada 15 April 2004, pesawat Paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport, jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Tiga orang tewas akibat kecelakaan ini.

20 Juni 2004, pesawat Cessna 185 Skywagon, jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Lima orang tewas.  Kemudian pada Juni 2008, pesawat Casa 212 TNI AU jatuh di Gunung Salak di ketinggian 4.200 kaki dari permukaan laut.  Kecelakaan ini menewaskan 18 orang.

30 April 2009, tiga orang tewas setelah kecelakaan terjadi pada pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan Penerbangan Curug jatuh di Kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

Selanjutnya yang terakhir ini, pesawat SSJ-100 buatan Rusia berpenumpang 46 orang jatuh pada 9 Mei 2012.

Misteri Kayu Keramat Tomo Sebagai Akar Penopang Gunung Salak.

Batang pohon kayu Tomo, diduga merupakan kayu keramat dan penuh misteri sebagai akar yang berfungsi penopang gunung Salak.Menurut warga yang bermukim disekitar gunung Salak, batang kayu tersebut dinamakan sebagai kayu Tomo. Konon batang pohon misterius itu adalah kayu keramat yang diyakini sebagai penyokong Gunung Salak. Dan jika, batang itu diangkat atau dipindahkan dari tempat asal, maka akan terjadi bencana alam yang sangat hebat di Bogor. Boleh percaya boleh tidak.


Kayu Tomo batang pohonnya sangat dikeramatkan
Bahkan beberapa sesepuh masyarakat yang bermukim disekitar gunug Salak mengkisahkan bahwa Kayu Tomo merupakan jenis kayu yang akan dibawa oleh para wali Allah asal Bogor untuk pembangunan Masjid Agung Demak, di desa Kauman.

Sebagian warga bahkan sempat ada yang mencoba mencuri bagian batang kayu Tomo itu untuk dijadikan jimat. Agar tidak menimbulkan keresahan, pemerintah Kabupaten Bogor mengeluarkan surat agar pohon tersebut tidak dipindahkan. Warga juga banyak yang menolak pemindahan batang pohon tersebut, agar masyarakat sekitar tidak terkena kualat atau terkena bala.

Sumber dan refrensi Wikipedia dan Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar